VIRALS.CO.ID – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang mengadakan pertemuan dengan para pedagang kuliner di lantai 2 Pujasera Sari Warna, Jalan Pemuda Ungaran Barat, pada Rabu (31/7/2024).
Sebanyak 28 pedagang, termasuk mereka yang berjualan di kawasan Alun-alun Lama Ungaran, berkumpul untuk mendapatkan pembinaan khusus.
Langkah ini diambil menyusul viralnya sebuah video yang menunjukkan seorang pembeli marah-marah karena merasa harga sate kambing dan tongseng yang dijual di kawasan tersebut terlalu mahal.
Heru Subroto, Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, menekankan pentingnya para pedagang untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban saat melayani pelanggan.
“Sediakan menu dengan daftar harga yang jelas dan jual dengan harga yang wajar,” tegasnya.
Menurut Heru, pusat kuliner malam di Alun-alun Lama Ungaran telah lama menjadi ikon kuliner di wilayah tersebut dan menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah seperti Jakarta dan Pekalongan.
Heru berharap citra baik ini terus dijaga dan kualitasnya ditingkatkan.
Indarso (70), pemilik warung sate yang menjadi viral karena tuduhan harga mahal, menegaskan bahwa harga yang dipatoknya masih dalam batas wajar.
Indarso mengaku telah berjualan selama 50 tahun dan selama itu tidak pernah menerima komplain harga dari pelanggan dari berbagai kota.
Meskipun begitu, dia mengakui adanya kesalahan hitung yang dilakukan oleh anaknya, dari Rp535 ribu menjadi Rp 476 ribu.
“Harga sebenarnya Rp476 ribu, tapi anak saya salah menghitung. Uang telah dikembalikan, namun pembeli tetap marah-marah. Untuk wilayah Salatiga-Ungaran-Semarang, harga sate memang segitu,” jelas Indarso.
Menurutnya, harga seporsi sate kambing campur adalah Rp50 ribu dan daging polos Rp60 ribu, yang masih dianggap wajar.
“Kami setuju dengan anjuran untuk memasang daftar harga,” tambahnya.
Salah satu perwakilan pedagang, Rita, menyampaikan permintaan maaf kepada Pemkab Semarang dan semua pihak yang merasa dirugikan oleh insiden tersebut.
“Kami siap memenuhi imbauan untuk memasang menu beserta harganya paling lambat Jumat,” kata Rita. (*)