viral Regional

Viral Mahasiswi PPDS Anastesi Kedokteran Undip Tewas, Diduga Korban Perundungan

×

Viral Mahasiswi PPDS Anastesi Kedokteran Undip Tewas, Diduga Korban Perundungan

Share this article
Viral di media sosial seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang, berisiniial ARL (30) diduga mengakhiri hidupnya karena menjadi korban perundungan di kampusnya. (akun X @bambangsuling11)

VIRALS.CO.ID – Viral di media sosial seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang, berisiniial ARL (30) diduga mengakhiri hidupnya di kamar kos Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (12/8/2024).

ARL diduga sengaja mengakhiri hidupnya karena mendapat perundungan di Program Pendidikan Anastesi Undip yang ada di RSUP Dr Kariadi. 

Dugaan tersebut tertera dalam Surat Pemberhentian Program Anastesi Undip di RSUP Dr Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.

Surat Pemberhentian Program Anastesi Undip di RSUP Dr Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. (Akun X @bambangsuling11)

Kasus tersebut mencuat di media sosial X, di antaranya dibagikan @bambangsuling11.

Dalam cuitannya tersebut, menyebutkan kalau penyebab kematian dokter tersebut ditutupi.

TW : Bundir

Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bundir dengan cara suntikkan obat ke tubuh. Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang. Mohon bantuan RTnya karena ada indikasi kasus ini ditutupi dngan menyebut korban sakit saraf kejepit.

Hingga kini belum ada klarifikasi terkait kebenaran kabar tersebut yang ramai menjadi perbincangan di media sosial.

Sejumlah warganet pun memberikan reaksi beragam terkait kejadian tersebut.

@DlRGANTARA

Senioritas di fk itu masi kentel jujur Apalagi kating yg ngondek klo ngomel pedes bgt ajg

@robby_karman

Innaalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun… Harus berapa korban lagi yang wafat gara2 tradisi bullying yang terus dibela dengan alasan menguatkan mental ini? Semoga para dokter bisa berbenah…

@gunasatwam

Temanku yang lagi belajar untuk ambil spesialis di RS Sanglah Bali juga kena bully terus. Di suru datang tengah malam cuma untuk rapikan tempat istirahat dokter senior. Pernah malah temannya dia sial, disuru bayarin semua pesanan pada saat dugem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *