VIRALS.CO.ID – Korupsi telah menjadi ancaman serius di Indonesia, yang mempengaruhi berbagai sektor kehidupan dan merusak moralitas masyarakat.
Menyadari dampak jangka panjang yang bisa ditimbulkan oleh korupsi terhadap generasi muda, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Maulana Rafi Ramadan dari Universitas Diponegoro menginisiasi sebuah program edukasi bertajuk “Generasi Tercemar: Bahaya Korupsi dan Dampaknya Pada Anak Usia Dini.”
Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai anti-korupsi pada anak-anak sejak usia dini, agar mereka tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan mampu menolak segala bentuk tindakan tidak etis.
Program yang dilaksanakan pada 6 Agustus 2024 tersebut, menyasar siswa-siswi kelas 5 SDN Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta.
Anak-anak pada usia ini dianggap berada pada tahap yang tepat untuk menerima pendidikan moral yang kuat, yang akan membantu mereka dalam membentuk karakter dan prinsip yang benar di masa depan.
“Program ini mengedepankan pendekatan yang ramah anak melalui berbagai metode interaktif seperti permainan, diskusi kelompok, dan simulas,” kata Maulana, Kamis (15/8/2024).
Anak-anak diajak untuk memahami apa itu korupsi, mengapa hal itu salah, dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.
Salah satu kegiatan yang menonjol adalah simulasi pilihan etis, di mana anak-anak dihadapkan pada situasi sehari-hari yang mengharuskan mereka memilih antara tindakan jujur dan tidak jujur.
Kegiatan ini dirancang untuk mengajarkan mereka tentang konsekuensi dari setiap tindakan serta pentingnya sikap jujur dan bertanggung jawab.
“Selain memberikan pemahaman kepada anak-anak, program ini juga menyoroti peran penting orang tua dan guru dalam mendidik nilai-nilai anti-korupsi,” ujarnya.
Orang tua dan guru diundang untuk terlibat dalam diskusi dan diberikan panduan tentang bagaimana cara mengajarkan anak-anak mengenai kejujuran dan keadilan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan menciptakan sinergi antara rumah dan sekolah dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak yang berintegritas.
Para mahasiswa KKN juga berupaya melibatkan masyarakat sekitar melalui sosialisasi yang mereka lakukan.
Dengan memberikan penjelasan mengenai dampak buruk korupsi terhadap anak-anak, mereka berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanamkan nilai-nilai moral sejak dini.
Kesadaran kolektif ini diharapkan dapat membentuk lingkungan yang mendukung tumbuhnya generasi yang bebas dari pengaruh korupsi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar korupsi sejak dini akan mengalami kesulitan dalam memahami nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
Mereka cenderung menganggap korupsi sebagai sesuatu yang normal, yang pada akhirnya dapat merusak integritas dan moralitas mereka.
Oleh karena itu, program ini menjadi langkah yang sangat penting dalam mencegah generasi mendatang terjerumus dalam perilaku korupsi.
“Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh pihak sekolah, orang tua, serta masyarakat sekitar,” kata Maulana.
Partisipasi aktif dari semua pihak menunjukkan adanya kepedulian yang besar terhadap masa depan generasi muda serta kesadaran akan pentingnya memerangi korupsi dari akar-akarnya.
Para mahasiswa KKN berharap, program ini bisa menjadi awal dari gerakan yang lebih besar dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Melalui program “Generasi Tercemar: Bahaya Korupsi dan Dampaknya Pada Anak Usia Dini”, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah menunjukkan bahwa pencegahan korupsi bisa dimulai dari langkah sederhana seperti edukasi pada anak-anak.
Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak dini, mereka berharap dapat membangun fondasi moral yang kuat untuk masa depan bangsa.
Program ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam upaya pencegahan korupsi.
Edukasi anti-korupsi harus dimulai sejak dini, karena anak-anak adalah cerminan masa depan.
“Jika mereka dibekali dengan nilai-nilai yang benar sejak kecil, maka besar harapan mereka akan tumbuh menjadi generasi yang bersih, jujur, dan berintegritas, yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan bebas dari korupsi,” tutupnya. (*)