VIRALS.CO.ID – Seorang pengemudi Mitsubishi Pajero Sport menjadi sorotan setelah insiden mengancam dengan senjata api viral di media sosial.
Pria yang diduga merupakan mantan Mayor Jenderal TNI, berinisial AS, dan kini menjabat sebagai Staf Khusus Badan Intelijen Negara (BIN), terlibat dalam peristiwa tersebut di Flyover Kalibata, Jakarta Selatan.
Dalam unggahan Instagram @jakarta.terkini pada Sabtu, 7 September 2024, disebutkan bahwa AS berusaha mengambil jalur kanan namun tidak diberi jalan oleh pengemudi lain karena situasi lalu lintas sedang padat.
Ketika diminta berhenti, AS diduga memperlihatkan senjata yang menyerupai pistol, memicu reaksi panik dari korban.
“Pria tersebut menyerempet mobil pengunggah, lalu mengancam dengan pistol,” tulis akun tersebut.
Pengunggah juga membagikan detail kendaraan yang digunakan, yaitu Pajero Hitam dengan nomor polisi B 1614 TJN.
Menurut informasi, kendaraan tersebut merupakan Pajero Sport tipe 4X2 5 AT keluaran 2016, yang status pajaknya akan habis pada 18 September 2024.
Kapolsek Pancoran, Kompol Sujarwo, menyatakan pihaknya akan memeriksa laporan ini.
“Kami akan melakukan pengecekan,” ujarnya.
Unggahan lain di akun X @youknowminn juga menceritakan insiden serupa. AS dikabarkan tak diberi jalan saat mencoba mengambil jalur kanan, lalu menyerempet mobil korban dan mengancam dengan senjata api.
“Dia tidak diberi ruang karena jalan macet, tapi malah menyerempet mobil dan menunjukkan senjata,” tulis pengunggah di X.
Identitas pengemudi Pajero itu juga terungkap, menyebut bahwa AS adalah seorang purnawirawan TNI berpangkat Mayjen yang kini bekerja sebagai Staf Khusus BIN.
Melalui unggahan tersebut, korban meminta bantuan warganet untuk menyebarkan informasi terkait tindakan arogan pengemudi tersebut.
Korban juga meminta pertanggungjawaban karena mobilnya mengalami kerusakan akibat diserempet.
Video yang beredar juga menunjukkan AS, yang mengenakan kemeja batik, terlibat adu mulut dengan pengemudi wanita lain.
Di tengah pertengkaran itu, AS terlihat menunjukkan senjata apinya sambil mengintimidasi. (*)
