VIRALS.CO.ID – Pejabat Sementara Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan keprihatinannya terkait peningkatan aktivitas gangster yang mengkhawatirkan di Semarang.
Menurut Nana, aksi gangster tersebut telah berkembang menjadi tindak kriminal, dengan mayoritas pelaku masih berusia muda dan berstatus pelajar.
Ia menekankan perlunya tindakan tegas sebagai upaya “shock therapy” untuk mencegah semakin meluasnya perilaku menyimpang tersebut.
“Kita perlu memberikan shock therapy terhadap aktivitas yang mengarah pada tindakan kriminal,” kata Nana pada Kamis (3/10/2024).
Data dari kepolisian mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 135 kasus kriminal terkait gangster di Jawa Tengah.
Dari jumlah tersebut, 126 pelakunya merupakan orang dewasa, sedangkan 201 pelaku lainnya adalah anak-anak di bawah umur, termasuk siswa SMP dan SMA.
Nana menegaskan bahwa para pelaku remaja ini masih berada dalam fase pencarian jati diri, sehingga membutuhkan pendekatan edukatif untuk membimbing mereka ke arah yang benar.
“Situasinya sangat mengkhawatirkan karena banyak pelakunya masih duduk di bangku SMP dan SMA. Edukasi yang tepat sangat diperlukan,” lanjut Nana.
Polrestabes Semarang telah mengambil tindakan pencegahan, termasuk pembubaran 19 kelompok gangster pada 1 Oktober 2024 di wilayah tersebut.
Nana menekankan pentingnya pencegahan menyeluruh agar kelompok-kelompok ini tidak tumbuh kembali di masa depan.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu juga mengapresiasi berbagai program preventif, seperti “Jaksa Masuk Sekolah,” yang berfokus pada edukasi hukum bagi para siswa sejak usia dini.
Selain pendidikan formal di sekolah, Nana juga menyoroti peran penting orang tua dalam mengawasi dan membangun kedekatan dengan anak-anak mereka.
“Orang tua harus mampu menjaga hubungan erat dengan anak-anak agar perkembangan karakter mereka tidak terpengaruh oleh lingkungan negatif,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah meluncurkan program edukasi serupa untuk memastikan para siswa memahami bahwa tindak kriminal dan perilaku menyimpang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Kita akan terus membina dan mengarahkan anak-anak ini,” tegas Nana. (*)