VIRALS.CO.ID – Para dosen dari Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) telah mengembangkan sebuah gel dari tanaman lidah buaya yang diklaim efektif untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti dermatitis dan eksim.
Inovasi ini telah diperkenalkan kepada masyarakat Karanganyar, Kabupaten Demak, sebagai solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan kulit setelah banjir melanda pada awal 2024.
Apt. Zaenal Fanani, seorang dosen ahli farmasi, menyatakan bahwa gel lidah buaya dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyembuhan dermatitis.
Mereka menggunakan gel bening dari lidah buaya untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti lecet, luka bakar ringan, jerawat, dermatitis, dan eksim.
Zaenal menjelaskan bahwa lidah buaya memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit, serta dapat tumbuh dengan cepat di berbagai kondisi, membuatnya mudah dibudidayakan sebagai solusi perawatan dan pengobatan kulit.
Gel lidah buaya diperkenalkan kepada warga Kedungwaru Lor, Demak, karena banyak warga yang mengalami dermatitis akibat banjir.
Produk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan obat herbal.
“Lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi, anti-bakteri, dan anti-jamur yang efektif untuk mengobati dermatitis atau gatal-gatal. Ini bisa menjadi terapi alternatif alami dengan efek samping minimal,” jelas Zaenal, seperti dikutip dari rilis, Senin (29/7/2024).
Insan Kumila, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat berguna dalam teknik pengolahan lidah buaya menjadi gel siap pakai dan cara penyimpanan agar tetap steril dan efektif.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengatasi masalah kulit di keluarga kami. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara membuat gel lidah buaya sendiri di rumah, karena banyak tanaman lidah buaya di sekitar kami, jadi lebih mudah,” ujar Insan.
Pelatihan pembuatan gel lidah buaya diharapkan dapat menjadi sumber tambahan nilai ekonomi bagi masyarakat, sekaligus memberdayakan mereka untuk memanfaatkan lidah buaya yang tumbuh subur di lingkungan mereka. (*)