viral Regional

Kisah Nardi, Warga Miskin Yang Hanya Bisa Minum Air Putih Tak Pernah Dibantu Pemerintah

×

Kisah Nardi, Warga Miskin Yang Hanya Bisa Minum Air Putih Tak Pernah Dibantu Pemerintah

Share this article
Nasib pilu Nardi (65) yang bertahan hidup dengan air putih di sebuah gubuk reot berukuran 2 x 5 meter di Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (Tangkapan layar Youtube Harapan Rakyat)

VIRALS.CO.ID – Nasib pilu dialami Nardi (65) dan anaknya, Hendra, warga Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjalani kehidupan yang penuh keprihatinan.

Mereka tinggal berdua dalam sebuah gubuk kecil berukuran hanya 2 x 5 meter.

Kondisi tempat tinggal mereka sangat memprihatinkan: dinding sudah lapuk, lantai berupa tanah, dan tidak ada fasilitas air bersih.

Nardi sudah menderita sakit selama empat bulan terakhir. Sang anak pun tak kalah memprihatinkan karena mengidap penyakit paru-paru.

Selama beberapa hari, mereka terpaksa menahan lapar tanpa makanan.

“Kami hanya bisa minum air putih selama beberapa hari terakhir. Saya merasa tidak kuat lagi,” kata Nardi lirih dalam video di media sosial pada Sabtu (26/4/2025).

Meskipun memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), mereka tak pernah menerima bantuan beras atau bantuan sosial lain yang semestinya menjadi hak mereka sebagai warga kurang mampu.

Bantuan yang rutin disalurkan kepada warga lain di desa tersebut tak pernah sampai ke rumah mereka yang terpencil dan nyaris tak terlihat.

Hendra, yang kini ikut sakit-sakitan, tidak mampu bekerja secara tetap.

Selain harus melawan penyakit, ia juga menjadi satu-satunya orang yang merawat ayahnya yang tak bisa melakukan aktivitas sendiri.

Sesekali, bila kondisi tubuhnya memungkinkan, Hendra bekerja serabutan untuk membeli kebutuhan dasar.

Kisah memilukan ini akhirnya diketahui publik setelah seorang warga yang peduli merekam kondisi mereka dan mengunggahnya ke media sosial.

Video tersebut kemudian viral dan mendapat perhatian masyarakat serta aparat desa.

Perangkat desa yang terkejut melihat video itu langsung turun ke lapangan.

Mereka mengakui bahwa Nardi dan Hendra tidak masuk dalam daftar aktif penerima bantuan, sebuah kelalaian yang menurut mereka akan segera dievaluasi dan diperbaiki.

Peristiwa ini membuka mata banyak pihak bahwa di balik data dan laporan program sosial, masih ada celah yang membuat warga paling rentan terabaikan.

Saat sistem tidak berjalan dengan baik, mereka yang paling membutuhkan justru tak tersentuh oleh bantuan. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *