VIRALS.CO.ID – Sebuah insiden dalam pertandingan futsal di Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porsema) UNS Solo menjadi perbincangan viral di media sosial.
Pertandingan yang digelar oleh Panitia Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS mempertemukan tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melawan tim Fakultas Pertanian (FP) di Stadion UNS, Selasa (22/10/2024).
Menurut keterangan dari pihak UNS, insiden bermula ketika pemain dari FP, berinisial RAF, terjatuh akibat pelanggaran yang membuat wasit menghentikan permainan.
Namun, tidak lama kemudian, kiper dari tim FEB, berinisial JSA, mendekati RAF dan menendang lehernya.
Wasit kemudian langsung memberikan kartu merah kepada JSA.
Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Solo, Argya Setia Wimala, menyatakan bahwa asosiasi telah memberikan sanksi tegas berupa larangan bermain selama satu tahun kepada pelaku di turnamen-turnamen yang berada di bawah naungan AFK Solo.
“Sesuai surat keputusan yang sudah diterbitkan, pelaku dilarang mengikuti turnamen selama satu tahun,” katanya pada Jumat (25/10/2024).
UNS Solo, melalui Juru Bicaranya, Agus Riwanto, menyatakan bahwa korban kini sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Solo.
Pihak universitas menyampaikan keprihatinan dan penyesalan atas kejadian tersebut, menegaskan bahwa UNS tidak menolerir kekerasan fisik dalam kompetisi olahraga dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportifitas.
UNS juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman, menyerukan kepada seluruh civitas akademika agar kejadian seperti ini tidak terulang.
Rektor UNS telah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara kegiatan Porsema guna mengevaluasi acara tersebut secara menyeluruh.
Majelis Kode Etik Mahasiswa (MKEM) UNS akan menerapkan kode etik dalam kasus ini dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku.
Direktur Kemahasiswaan UNS juga akan memberikan sanksi kepada panitia Porsema sesuai aturan universitas.
UNS telah memediasi pelaku dan korban beserta keluarga masing-masing.
Hasilnya, pelaku akan menanggung biaya pengobatan korban, kedua belah pihak sepakat berdamai, dan insiden ini tidak akan dibawa ke ranah hukum. (*)