VIRALS.CO.ID – Sebagian besar ibu ibu menggunakan minyak jelantah sebagai bahan utama dalam membuat gorengan, namun setelah digunakan minyak tersebut sering kali tidak terpakai dan terbuang begitu saja.
Minyak jelantah merupakan minyak yang diperoleh dari bekas memasak yang digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan.
Perlu diketahui bahwa minyak jelantah termasuk dalam likbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga.
Limbah B3 ini mengandung zat berbahaya yang dapat mencemari bahkan merusak lingkungan dan dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran ibu ibu di desa munggur untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah, Mahasiswa KKN Undip 2024/2025 yaitu Nur Annisa Oktaviana dari jurusan Kimia melakukan pelatihan tentang cara pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
Program Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2024 yang bertempat di rumah salah satu warga Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.
Dihadiri oleh kurang lebih 20-30 ibu ibu yang sangat antusias dengan adanya program ini.
Mahasiswa KKN melakukan demostrasi secara langsung pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
Lilin aromaterapi merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada.
Dalam pembuatan lilin aromaterapi memerlukan beberapa bahan.
Salah satunya menggunakan minyak aromaterapi (essential oil) yang memiliki wangi aromaterapi Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan memiliki aroma yang menyegarkan.
Lilin aromaterapi memberikan efek terapi atau menenangkan apabila dibakar.
Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah cukup sederhana yaitu untuk alat yang diperlukan ada kompor, panci, pengaduk, cetakan lilin, sumbu, sendok, timbangan, dan gelas ukur.
Sedangkan cara pembuatannya yaitu dengan mencampurkan minyak jelantah dan stearic acid (3:1), kemudian ditambahkan pewarna (krayon) dan essential oil sesuai selera yang dipanaskan dengan api kecil.
Setelah sudah tercampur sempurna dimasukkan ke dalam cetakan lilin, diberi sumbu, dan ditunggu hingga menggeras.
Lilin aromaterapi siap digunakan apabila lilin sudah menggeras.
Dari hasil demostrasi pembuatan lilin aromaterapi banyak dari ibu ibu PKK yang aktif serta antusias untuk bertanya mengenai pembuatan lilin ini.
“Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain bisa memanfaatkan limbah sisa minyak goreng juga dapat menjadi peluang usaha” ujar salah satu anggota PKK.
Mahasiswa KKN berharap dengan adanya program pembuatan lilin aromaterapi dapat menginspirasi serta bermanfaat bagi ibu ibu sekitar agar dapat lebih ramah lingkungan dan peduli terhadap kesehatan. (*)