viral Regional

Misteri Penemuan Kerangka di Gunung Sumbing: Polisi Identifikasi Korban Tanpa Tanda Kekerasan

×

Misteri Penemuan Kerangka di Gunung Sumbing: Polisi Identifikasi Korban Tanpa Tanda Kekerasan

Share this article
Ciri-ciri temuan kerangka manusia yang ditemukan pendaki di aliran Sungai Pengkol Sembilan wilayah Pos 2 pendakian Gunung Sumbing, Desa Butuh, Kecamatan Kalijajar, Kamis (26/9/2024).(dok Polda Jateng)

VIRALS.CO.ID – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah telah berhasil mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan di jalur pendakian Gunung Sumbing, Wonosobo.

Berdasarkan hasil identifikasi, kerangka tersebut milik seorang pria yang diduga meninggal sekitar tiga bulan yang lalu.

Polisi juga memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban.

“Tidak ada bekas pukulan dari benda tumpul,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Semarang, Selasa (1/10/2024).

Kerangka tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pendaki di aliran Sungai Pengkol Sembilan, yang berada di sekitar Pos 2 pendakian Gunung Sumbing, Desa Butuh, Kecamatan Kalijajar, pada Kamis (26/9/2024).

Penemuan ini terjadi ketika pendaki tersebut sedang mencari air di sekitar jalur pendakian. “Korban ditemukan di jalur pendakian yang dekat dengan sumber air, namun namanya tidak terdaftar di bascamp mana pun,” tambah Artanto.

Dari hasil pemeriksaan, korban diidentifikasi sebagai seorang laki-laki dengan tinggi badan sekitar 168 sentimeter dan diperkirakan berusia sekitar 25 tahun.

Rambutnya berwarna hitam lurus dengan panjang sekitar 8 sentimeter.

Pakaian yang dikenakan korban berupa celana panjang cokelat ukuran L merek CDL dan kaos oblong hijau dengan tulisan “Jogja Art Of Culture City.”

Artanto juga mengimbau kepada masyarakat yang mungkin kehilangan anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir dengan ciri-ciri tersebut agar segera melapor ke pihak kepolisian.

“Kami berharap masyarakat yang merasa kehilangan segera melapor agar kami dapat melakukan identifikasi lebih lanjut, baik melalui metode post mortem maupun ante mortem,” imbuhnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *