viral Pendidikan

Muda, Berkarya, Bebas Stunting! Gerakan Anti Pernikahan Dini di Posyandu Remaja Sumber

×

Muda, Berkarya, Bebas Stunting! Gerakan Anti Pernikahan Dini di Posyandu Remaja Sumber

Share this article
Posyandu Remaja RW 01 Kelurahan Sumber menjadi sasaran program sosialisasi mahasiswa KKN Universitas Diponegoro bertajuk "Muda, Berkarya, Bebas Stunting: Hindari Pernikahan Dini!", di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Surakarta, pada hari Sabtu, 20 Juli 2024. (dok KKN Undip)

VIRALS.CO.ID – Upaya mencegah pernikahan dini sebagai salah satu faktor penyebab stunting terus dilakukan di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari Surakarta, Jawa Tengah

Kali ini, Posyandu Remaja RW 01 Kelurahan Sumber menjadi sasaran program sosialisasi bertajuk “Muda, Berkarya, Bebas Stunting: Hindari Pernikahan Dini!” yang digagas Pipit Yuditha, Prodi Fakultas Hukum pada hari Sabtu, 20 Juli 2024

Berdasarkan hasil survey latar belakang, diketahui masih terdapat permasalahan stunting di Kelurahan Sumber.

Data dari Puskesmas Sumber menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita di wilayah ini masih mencapai 25 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 17,7 persen.

Salah satu faktor penyebabnya adalah praktek pernikahan dini yang masih terjadi di wilayah ini.

Perkawinan di usia muda menjadi beban bagi pasangan yang belum memiliki kesiapan ekonomi, sehingga berdampak pada pemenuhan gizi yang optimal bagi anak-anak mereka.

Pernikahan di usia dini telah lama menjadi isu serius di Indonesia.

Tidak hanya merampas masa depan anak-anak, praktik ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti stunting.

Posyandu Remaja RW 01 Kelurahan Sumber menjadi sasaran program sosialisasi mahasiswa KKN Universitas Diponegoro bertajuk “Muda, Berkarya, Bebas Stunting: Hindari Pernikahan Dini!”, di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Surakarta, pada hari Sabtu, 20 Juli 2024. (dok KKN Undip)

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah Indonesia menggelar penyuluhan mengenai bahaya stunting akibat pernikahan dini.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya.

Selain itu, stunting juga dapat disebabkan oleh perilaku merokok orang tua.

Stunting akibat pernikahan dini membawa dampak serius bagi tumbuh kembang anak, sehingga upaya pencegahan dan penanganan stunting harus menjadi prioritas utama.

Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.

Semangat dan antusiasme para remaja Kelurahan Sumber yang turut berperan aktif dalam kegiatan ini menjadi harapan baru bagi terwujudnya generasi muda yang berdaya, sehat, dan bebas dari ancaman stunting.

Kolaborasi lintas generasi dan sektor ini diharapkan dapat terus ditumbuhkembangkan, sehingga gerakan anti pernikahan dini dapat semakin meluas dan berkelanjutan.

Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan dapat menjadi inspirasi dan mendorong generasi muda untuk terlibat aktif mewujudkan gerakan anti pernikahan dini sebagai upaya mencegah stunting.

Ke depan, diharapkan program serupa dapat diadaptasi dan diterapkan di berbagai wilayah lain yang juga menghadapi permasalahan stunting terkait dengan praktik pernikahan dini di kalangan remaja.

Sinergi multipihak dan pemberdayaan generasi muda menjadi kunci penting dalam mewujudkan Indonesia Sehat, Cerdas, dan Bebas Stunting. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *