viral Regional

Perang Lawan Eceng Gondok, Pekalongan Bebaskan 1,4 Km Sungai Pakai Ekskavator

×

Perang Lawan Eceng Gondok, Pekalongan Bebaskan 1,4 Km Sungai Pakai Ekskavator

Share this article
DLH Kota Pekalongan membersihkan tanaman eceng gondok menggunakan ekskavator yang berada di aliran sungai.(Dok Kominfo Kota Pekalongan)

VIRALS.CO.ID – Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya membersihkan eceng gondok yang tumbuh lebat di sepanjang aliran sungai, menggunakan alat berat ekskavator dan juga metode manual.

Pembersihan eceng gondok dilakukan secara rutin setiap hari Selasa dan Kamis sejak 15 Oktober 2024.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan, dan Pengelolaan RTH Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Adi Usnan, hingga saat ini sekitar 1,4 kilometer atau 16 persen dari total 8,6 kilometer area sungai sudah terbebas dari eceng gondok.

Proses ini mengandalkan alat berat untuk 50 meter pertama, sementara sisanya dibersihkan secara manual oleh tim jogo kali yang telah bekerja selama tiga bulan terakhir.

Adi mengungkapkan bahwa eceng gondok seringkali menghambat kinerja perahu dalam penyekatan karena jumlahnya yang melimpah.

Penggunaan perahu tanpa mesin menjadi pilihan agar eceng gondok tidak tersangkut di baling-baling.

Meski lebih memakan waktu dan tenaga, terutama di musim kemarau yang panas, pendekatan ini terbukti lebih efektif untuk membersihkan tanaman tersebut.

“Kami menghadapi tantangan berupa medan yang sulit dijangkau. Hasil dari pembersihan ini sementara disimpan di tanah kosong depan SMP IT Boarding School Assalaam Pekalongan,” kata Adi.

Tiga tim pembersih ditugaskan di berbagai titik Sungai Pekalongan: 36 orang di Bendan Kergon, 41 orang di sekitar Jembatan Gambaran, dan 5 orang di depan MediLab yang didukung tambahan dari BPBD sebanyak 8 orang.

Adi juga mengapresiasi peran program padat karya yang dikelola Dinperinaker dan melibatkan warga setempat untuk mempercepat pembersihan eceng gondok.

Kawasan Bendan Kergon saat ini sudah bebas dari eceng gondok, mulai dari tikungan Jagalan hingga belakang Griya Batik Mas, dan di sekitar Jembatan Gambaran sudah bersih hingga ke belakang eks Polwil.

“Kami berharap hingga akhir program padat karya ini, semua aliran sungai bisa bersih dari eceng gondok, sehingga aliran air bisa lebih lancar dan banjir dapat dicegah,” tambah Adi.

Di sisi lain, Adi menyebutkan bahwa eceng gondok sebenarnya berpotensi dijadikan pupuk kompos atau pakan ternak, dan beberapa komunitas sudah melakukan uji coba.

Namun, dengan volume eceng gondok yang besar, upaya ini masih membutuhkan lebih banyak tenaga dan keterampilan.

“Jika ada yang tertarik untuk memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan atau kebutuhan lainnya, kami akan sangat mendukung. Ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, bahkan berpotensi ekspor, sekaligus membantu mengendalikan pertumbuhan eceng gondok yang berlebihan,” ujar Adi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *