VIRALS.CO.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Botok, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar.
Program kerja bertajuk “Pelatihan Pembukuan dan Pengimplementasian Penggunaan QRIS Bagi UMKM di Era Digitalisasi” yang dilaksanakan Aileen Belva, mahasiswa S1 Akuntansi, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku UMKM di desa tersebut dalam menghadapi tantangan era digital.
Program ini menargetkan dua UMKM di Desa Botok yang sebelumnya tidak memiliki sistem pembukuan yang terstruktur.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan transparansi keuangan UMKM tersebut, Belva menyusun modul pelatihan yang mencakup berbagai aspek penting dalam pembukuan.
Modul ini menjelaskan pengertian dan prinsip dasar pembukuan, manfaatnya bagi usaha, serta memberikan panduan praktis untuk membuat pembukuan secara manual maupun dengan bantuan aplikasi.
Selain itu, mengingat rendahnya kesadaran masyarakat Desa Botok akan pentingnya alat pembayaran digital, Aileen Belva juga memperkenalkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai solusi pembayaran yang modern dan efisien.
Modul yang disusun juga memuat informasi lengkap tentang QRIS, termasuk definisi, jenis-jenis, serta manfaat penggunaan QRIS bagi pelaku usaha dan konsumen.
Pelatihan ini juga dilengkapi dengan langkah-langkah praktis untuk mendaftarkan usaha ke QRIS, hingga tahap pencetakan kode QRIS.
Tidak berhenti di situ, Belva secara langsung mendampingi para pelaku UMKM dalam proses pendaftaran QRIS, memastikan bahwa setiap langkah dijalani dengan benar hingga kode QRIS siap dicetak dan digunakan.
Untuk lebih memudahkan sosialisasi penggunaan QRIS, Belva juga menyediakan poster yang berisi informasi tentang kemudahan transaksi dengan QRIS.
Poster ini ditujukan kepada masyarakat luas agar mereka lebih memahami dan mulai memanfaatkan QRIS dalam transaksi sehari-hari.
Sebagai tambahan, Belva memberikan akrilik untuk menaruh dan memajang QRIS yang sudah dicetak, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengaksesnya saat bertransaksi.
Program ini telah memberikan dampak positif bagi UMKM serta masyarakat di Desa Botok, membantu mereka untuk lebih siap dalam menghadapi era digitalisasi.
Melalui pelatihan ini, diharapkan UMKM dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan memanfaatkan teknologi pembayaran digital untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (*)