VIRALS.CO.ID – Nama Meita Irianty menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah diduga terlibat dalam kasus penganiayaan seorang anak berusia 2 tahun berinisial MK.
Insiden ini diduga terjadi di tempat penitipan anak miliknya yang berlokasi di Cimanggis, Depok.
Meita Irianty, yang lebih dikenal sebagai Tata, adalah seorang influencer di bidang parenting dan pemilik bisnis daycare.
Selain mengelola daycare, ia juga menjalankan bisnis skincare bernama Sarian Skincare yang diketahui menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah.
Selain itu, Meita memiliki bisnis makanan bernama Seblak Prasmanan WFC (Wensen Food Creative).
Meita sering menjadi pembicara di berbagai seminar sebagai ‘mompreneur’.
Ia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi dan melanjutkan studi di fakultas manajemen Universitas Terbuka, meski saat ini ia berstatus sebagai mahasiswa nonaktif.
Meita merupakan pemilik daycare bernama Wensen School Indonesia (WSI), yang memiliki cabang di Depok dan Tangerang Selatan.
Daycare cabang Depok inilah yang diduga menjadi lokasi penganiayaan terhadap balita tersebut.
Tata sering membagikan video-video parenting dan konten bijak mengenai anak dan ibu melalui akun TikToknya, @tatairianty.
Namun, akun media sosialnya seperti TikTok dan Instagram telah hilang akibat kontroversi yang melibatkan dirinya.
Meita Irianty juga dikenal aktif menyuarakan penolakan terhadap kekerasan anak.
Sebelum fokus mengelola daycare dan usaha produk kecantikan Sarian Skincare, ia sempat bekerja di sebuah portal berita di Indonesia hingga Mei 2023.
Kasus ini telah menempatkan Meita Irianty di tengah sorotan publik, mempengaruhi reputasinya sebagai influencer dan pengusaha.
Proses hukum atas dugaan penganiayaan masih berlangsung dan menjadi perhatian media serta masyarakat.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat Meita mencubit, menendang, dan membanting anak tersebut di sebuah ruangan.
Perlakuan ini memicu kemarahan warganet yang geram dengan tindakannya.
Namun, saat ini belum ada kepastian apakah Meita benar-benar pelaku penganiayaan.
Publik diharapkan menunggu keterangan resmi dari pihak berwajib terkait dugaan kasus ini. (*)
