VIRALS.CO.ID – Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) telah sukses mengadakan kegiatan edukasi dengan tema Biopori Milik Desa (Bilides) bagi masyarakat Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kegiatan ini dihadiri 20-30 orang yang antusias untuk belajar tentang cara pengelolaan sampah organik yang efektif melalui metode biopori pada hari Jumat (2/8/2024).
Acara dimulai dengan pemaparan mengenai konsep biopori, yang merupakan teknik pengelolaan sampah organik dengan cara membuat lubang di tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
Tim II KKN Undip menjelaskan biopori bukan hanya dapat membantu mengurangi jumlah sampah organik yang menumpuk, tetapi juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi risiko banjir di musim hujan.
Desa Bendosari, yang memiliki potensi besar di bidang pertanian dan banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan, diharapkan dapat mengambil manfaat maksimal dari metode ini.
“Kami melihat bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan sampah organik adalah masalah yang mendesak untuk segera diatasi,” ujar anggota Tim II KKN Undip.
“Dengan memanfaatkan biopori, kita tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mengubah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi pertanian.”
Setelah sesi edukasi, TIM II KKN Undip melanjutkan dengan demonstrasi cara membuat lubang biopori di tanah.
Masyarakat yang hadir tampak sangat tertarik dan aktif bertanya selama sesi tanya jawab yang berlangsung.
Tim II KKN Undip dengan sabar menjelaskan setiap langkah mulai dari pemilihan lokasi yang tepat hingga cara merawat lubang biopori agar tetap efektif.
Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bendosari, Sri memberikan testimoni positif mengenai kegiatan ini.
“Saya sangat senang bisa belajar tentang biopori hari ini. Ternyata, membuat lubang biopori itu tidak sesulit yang saya bayangkan. Saya akan mencoba menerapkannya di lahan pertanian saya. Saya yakin, ini akan sangat membantu meningkatkan hasil panen,” ujar Sri dengan penuh semangat.
Sebagai bentuk dukungan dan keberlanjutan dari kegiatan ini, Tim II KKN UNDIP juga memberikan pipa PVC kepada masyarakat sebagai bahan utama pembuatan lubang biopori.
“Kami berharap dengan pemberian pipa PVC ini, masyarakat dapat terus mempraktekkan apa yang telah dipelajari hari ini,” tambah salah satu anggota TIM II KKN UNDIP.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bendosari.
Dalam dokumentasi tersebut, Tim II KKN Undip dan para peserta terlihat kompak dan penuh rasa syukur atas ilmu yang telah dibagikan.
Status kegiatan ini juga telah diupdate di berbagai media sosial sebagai bentuk publikasi dan inspirasi bagi masyarakat luas agar turut mengadopsi metode biopori.
Kegiatan “Biopori Milik Desa” ini menjadi contoh nyata bagaimana langkah kecil seperti mengelola sampah organik dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui edukasi dan aksi nyata, Tim II KKN Undip berhasil mendorong masyarakat Desa Bendosari untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar mereka.
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Bendosari dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah organik yang efektif dan berkelanjutan.
Bagi masyarakat yang belum sempat mengikuti kegiatan ini, Tim II KKN Undip menyarankan untuk segera mulai menerapkan metode biopori di lahan masing-masing dan merasakan sendiri manfaatnya.
Jangan sampai biopori hanya menjadi wacana, tapi jadikanlah sebagai langkah nyata menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (*)