viral Regional

Dari Teh ke Susu: Kisah Transformasi Ekonomi Petani di Desa Pacet Batang

Sejumlah petani teh di Desa Pacet, Kecamatan Reban Kabupaten Batang kini beralih ke peternakan sapi perah. (dok Dislutkanak Batang)

VIRALS.CO.ID – Beberapa petani teh di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, kini mengubah fokus mereka menjadi peternak sapi perah.

Peralihan ini dilakukan karena peternakan sapi perah dianggap lebih menguntungkan dan berpotensi meningkatkan perekonomian keluarga.

Ketua Kelompok Peternak Sapi Seper Harum Dua Desa Pacet, Dodi Irawan, menjelaskan bahwa sebelumnya mereka bergantung pada penghasilan dari teh.

Namun, harga teh yang stagnan selama bertahun-tahun sementara biaya hidup terus naik, memaksa mereka mencari sumber pendapatan lain.

“Tidak ada jaminan pembayaran pasti dari teh, itulah yang membuat banyak petani beralih ke peternakan sapi perah untuk perubahan ekonomi,” ujar Dodi.

Desa Pacet, yang terletak pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut dengan udara sejuk, ternyata sangat cocok untuk peternakan sapi perah.

Selain itu, kemitraan dengan PT Nestle memberikan keuntungan dan prospek yang menjanjikan.

“Kami sangat diuntungkan dengan kemitraan ini. Selain tempat yang cocok, kami juga mendapatkan dukungan penuh dari Nestle,” tambahnya.

Saat ini, kelompok peternak di Desa Pacet memiliki total 35 ekor sapi, dengan 19 ekor di antaranya sudah dalam masa laktasi.

Dari sapi-sapi tersebut, mereka mampu mensuplai kebutuhan Nestle setiap harinya hingga 255 liter susu.

“Kami mulai menyetor susu pada 30 Desember 2023. Harga satu liter susu mencapai Rp6.700 dan pembayarannya jelas, berbeda dengan teh yang harganya stagnan dan tidak ada jaminan pembayaran,” jelas Dodi.

Meskipun harga susu sapi di masyarakat bisa mencapai Rp10.000 per liter untuk penjualan eceran, Dodi mengakui bahwa penjualan tersebut tidak stabil dan tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

“Penjualan ke masyarakat memang lebih tinggi, tapi tidak konstan. Kemitraan dengan Nestle memberikan kepastian harga dan pembelian,” ungkapnya.

Dukungan PT Nestle terhadap kelompok peternak juga sangat luar biasa, sehingga para petani ternak semakin semangat dalam memenuhi kebutuhan susu sapi mereka.

Untuk kebutuhan pakan sapi di Kecamatan Reban, tidak ada masalah dan terbilang aman karena mereka juga mendapatkan subsidi dari PT Nestle untuk pengadaan konsentrat.

“Konsentrat dengan protein 18 di pasaran lokal harganya Rp6.200, tapi peran Nestle bisa menekan harga hingga 50 persen,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version