viral Regional

Gagal Tawuran, Puluhan Remaja Tertangkap Warga Bawa Celurit dan Golok di Banyumas

×

Gagal Tawuran, Puluhan Remaja Tertangkap Warga Bawa Celurit dan Golok di Banyumas

Share this article
Empat orang pelajar digelandang ke Polsek Baturraden saat hendak tawuran menggunakan senjata tajam, Selasa (24/8/2024). (dok. Polresta Banyumas)

VIRALS.CO.ID – Sekelompok remaja di Baturraden, Kabupaten Banyumas, tertangkap membawa senjata tajam dengan niat untuk melakukan aksi tawuran. Empat pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut kemudian dibawa ke Polsek Baturraden.

Kapolsek Baturraden, AKP Tri Hargo Wibowo, mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi pada Selasa malam (24/9/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.

AKP Tri menegaskan bahwa para remaja tersebut tidak ditahan, namun diberikan peringatan keras dan diwajibkan mengikuti apel rutin sebagai tindakan pembinaan.

“Langkah ini diambil agar mereka tidak mengulangi perbuatan serupa di masa depan,” ujar Tri.

Awalnya, pihak kepolisian menerima laporan mengenai sekelompok remaja yang dicurigai akan melakukan tawuran di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden.

“Keempat remaja tersebut membawa senjata tajam, yaitu sebuah celurit dan golok kecil, dengan maksud untuk terlibat dalam tawuran,” tambahnya, Kamis (26/9/2024).

Sebelum polisi tiba, sekitar 20 anak yang berkendara dengan sepeda motor tampaknya berasal dari dua geng berbeda dan berencana bertemu untuk tawuran.

Namun, aksi mereka berhasil dicegah oleh warga sekitar yang langsung membubarkan kelompok tersebut.

Empat remaja yang diamankan, yaitu RP (15), DSA (16), DOS (14), dan GMF (17), semuanya merupakan warga Kecamatan Baturraden.

Mereka kemudian diserahkan oleh warga ke Polsek Baturraden.

Saat diinterogasi, mereka mengaku sudah merencanakan aksi tawuran melalui pesan di media sosial Instagram.

Rencananya, mereka akan bertarung dengan kelompok geng lain di Pasar Manis Purwokerto, namun berhasil dibubarkan oleh warga sebelum aksi tawuran terjadi.

Setelah diamankan oleh warga, keempat remaja tersebut diperbolehkan pulang usai orang tua dan perangkat desa masing-masing datang ke kantor polisi.

“Mereka juga masih harus sekolah, jadi kami meminta mereka kembali sore harinya untuk membuat surat pernyataan dan diberikan pembinaan lebih lanjut,” jelas AKP Tri.

Sebagai bagian dari pembinaan, mereka diwajibkan datang ke Polsek Baturraden setiap Senin dan Kamis untuk mengikuti apel rutin.

Kasus ini sempat menyebar luas di media sosial, memperlihatkan warga yang menyerahkan keempat remaja tersebut ke polisi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *