viral Regional

Jateng Siaga Megathrust: 4 Kabupaten Ini Berbatasan Langsung Zona Gempa

Heboh gempa bumi mengguncang ibukota provinsi Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang, pada pukul 19.57 WIB, Senin (26/8/2024) malam. (dok BMKG)

VIRALS.CO.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan surat edaran yang berisi langkah-langkah kesiapsiagaan untuk seluruh instansi dan masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman megathrust yang berisiko memicu gempa bumi dan tsunami.

Surat edaran ini, dengan nomor 360.0/2094 dan tertanggal 28 Agustus 2024, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.

Surat tersebut dikeluarkan sebagai respons terhadap informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai zona megathrust di wilayah Indonesia.

“Kami telah mengambil tindakan mitigasi. Setelah menerima informasi dari BMKG, kami segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kabupaten dan kota untuk melakukan langkah-langkah mitigasi,” ujar Sekda Sumarno, usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Jumat (30/8/2024).

Selain penekanan pada mitigasi bencana, Sumarno juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar bencana gempa dan tsunami tidak terjadi, terutama di daerah-daerah di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan zona megathrust, seperti Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.

“Kami tetap melakukan antisipasi. Harapan kami adalah bencana ini tidak terjadi, tetapi jika memang terjadi, kami sudah memiliki kesiapan untuk menghadapinya,” tambah Sumarno.

Beberapa poin yang disampaikan melalui surat edaran tersebut termasuk instruksi kepada seluruh instansi dan masyarakat untuk lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana akibat adanya seismic gap, khususnya di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jawa Tengah.

Sekda juga menekankan pentingnya pengecekan alat peringatan dini, sistem komunikasi bencana, dan memastikan kesiapan tempat-tempat evakuasi yang aman. Selain itu, penyediaan papan informasi, rambu-rambu, dan penunjuk arah evakuasi yang memadai di wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah juga harus dipastikan.

Pemerintah kabupaten dan kota juga diinstruksikan untuk meningkatkan edukasi, sosialisasi, dan literasi kepada masyarakat, serta mengadakan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai risiko gempa bumi dan tsunami.

Poin terakhir yang tidak kalah penting adalah meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan serta melaksanakan simulasi rencana kontingensi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Melalui surat edaran ini, Pemprov Jawa Tengah juga mengimbau instansi terkait untuk memperkuat koordinasi dengan BMKG, terutama terkait informasi cuaca dan aktivitas seismik di zona megathrust di wilayah mereka, serta pemantauan secara berkala melalui website atau media lainnya. (*)

Exit mobile version