VIRALS.CO.ID – Limbah rumah tangga di Desa Munggur sebagian belum dikelola dengan baik.
Masyarakat masih membuang atau membakar langsung limbah-limbah tersebut.
Hal tersebut mendorong kegiatan budidaya maggot untuk mengolah limbah dapur organik.
Budidaya maggot tersebut juga menjadi peluang usaha dengan mengolah maggot sebagai pakan ternak.
Hal tersebut dapat mendukung adanya potensi di bidang peternakan dan perikanan yang ada di Desa Munggur.
Mahasiswa KKN Undip 2024 memberikan suatu program “Optimalisasi Budidaya Maggot dan Peluang Usaha Melalui MARGO (Maggot Recycling Organic)” pada masyarakat Desa Munggur.
Pelaksanaan program tersebut dilakukan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 melalui acara arisan bapak-bapak di Dusun Munggur, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Tujuan dari program tersebut yaitu membuka peluang usaha skala kecil atau rumah tangga melalui budidaya maggot.
Maggot merupakan organisme yang berasal dari larva black soldier (BSF) dan dihasilkan pada metamorphosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya menjadi BSF dewasa.
Maggot dapat diolah menjadi pakan ikan ataupun unggas karena kandungan proteinnya yang tinggi, yaitu sebanyak 41-42%.
Dalam program tersebut dilakukan penyampaian materi dan demonstrasi terkait cara budidaya maggot dari tahap telur hingga larva.
Penetasan telur larva ini menggunakan media dedak dan ampas kelapa yang diberi sedikit air.
Media penetasan tersebut harus tetap lembab agar telur dapat menetas.
Telur yang menetas hingga menjadi larva diberi pakan dari limbah organik, seperti makanan sisa serta buah atau sayuran busuk.
Maggot tersebut dapat diolah menjadi pakan ikan dan unggas.
Contoh olahan tersebut adalah maggot kering, tepung maggot, minyak maggot, ataupun pelet.
Olahan maggot tersebut membuka peluang usaha bagi masyarakat Desa Munggur.
Cara pemasaran dan sertifikasi pakan juga disampaikan oleh mahasiswa KKN Undip 2024.
Dengan demikian, produk olahan maggot memberikan pendapatan tambahan.
Bapak-bapak peserta program tersebut antusias selama penyampaian program.
“Mungkin di lain waktu KKN Undip bisa memberikan pelatihan lagi yang lebih dalam dan bisa berdiskusi. Maggot ini bisa dikembangkan dan dikelola oleh karang taruna di desa”, ucap Pak Widodo selaku ketua RT.
Harapan dari program ini adalah mampu mengurangi limbah organik, khususnya limbah dapur dari rumah tangga, melalui budidaya maggot.
Maggot ini juga dibutuhkan untuk pakan ikan, ayam, dan burung, sehingga membuka peluang usaha skala kecil. (*)