VIRALS.CO.ID – Mahasiswa KKN Undip 2024 menggelar pelatihan dasar konten kreator di posko KKN Dusun Suru, Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Kamis (1/8/2024).
Kegiatan ini menyasar para remaja desa, dan dihadiri oleh 21 remaja.
Keberlangsungan acara ini dipandu Adelia Nur Fitri, seorang mahasiswa KKN UNDIP Tim II 2023/2024 dari Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Pelatihan ini dirancang untuk mengatasi kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anak muda di desa dalam hal membuat konten kreatif untuk media sosial,” kata Adelia dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024)
Beberapa di antara mereka belum memahami cara memanfaatkan media digital untuk memperkuat personal branding.
Melihat kebutuhan ini, maka diberikanlah pelatihan mengenai dasar-dasar pembuatan konten.
Kegiatan dimulai dengan sesi teori yang memperkenalkan peserta pada dasar-dasar konten kreator.
Sesi pertama dijelaskan apa itu konten kreator, mulai dari manfaat hingga berbagai jenis konten yang bisa dibuat, seperti video, gambar, dan tulisan. Pada sesi tersebut diberikan contoh konten dari masing-masing jenis, sehingga peserta bisa melihat langsung perbedaan dari setiap jenis konten yang ada.
“Selama pelatihan, peserta juga difokuskan pada konsep storyline, yaitu dengan menjelaskan bagaimana merancang cerita yang dapat menarik perhatian audiens dan membuat konten yang relevan,” katanya.
Peserta diajak untuk memahami masing-masing elemen dalam storyline agar dapat menyampaikan pesan secara menarik, informatif, dan secara aktif terlibat dalam proses pembuatan storyline.
Adelia, selaku mahasiswa KKN yang memandu pelatihan menjelaskan bahwa tujuannya adalah memberikan pengetahuan yang praktis dan aplikatif.
“Saya percaya bahwa dengan keterampilan yang tepat peserta bisa memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan mereka dengan cara yang kreatif dan efektif,” ujar Adel.
Seusai sesi teori, peserta mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.
Saat praktik, terdapat tiga konten yang akan dibuat. Pada konten pertama hanya terdapat 4 peserta yang ditunjuk sebagai perwakilan, untuk konten selanjutnya semua peserta ikut terlibat langsung dalam merancang ide hingga proses pembuatan video.
Adanya sesi praktik tersebut membuat peserta antusias, salah satunya adalah Sigit.
“Saya bisa langsung menerapkan teori yang dipelajari dan melihat hasilnya,” tutur Sigit.
Pelatihan kemudian berlanjut dengan pengenalan media sosial, melalui pemaparan fitur-fitur, serta pemberian tips dan trik untuk memaksimalkan penggunaan media sosial, sehingga peserta belajar bagaimana memilih media yang tepat untuk jenis konten yang dibuat.
Selama pelatihan berlangsung para remaja Desa Pulutan Wetan aktif berpartisipasi dalam sesi praktik.
Salah satu video yang dijadikan praktik ketika pelatihan diunggah di media sosial Tiktok, dan dalam 2 hari saja sudah mendapat lebih dari 5.000 views.
“Tidak disangka videonya bisa mendapatkan perhatian sebanyak itu,” ujar Ayu peserta pelatihan dasar konten kreator lainnya.
Adanya kegiatan pelatihan membuat remaja desa terbantu, dan memiliki gambaran akan pembuatan konten.
“Pelatihan ini sangat membantu untuk memahami cara membuat konten yang efektif. Saya belajar banyak tentang storyline dan bagaimana mengoptimalkan media sosial. Sekarang saya merasa lebih siap untuk mencoba sendiri,” tambah Ayu.
Adelia juga turut senang atas hasil tersebut, “Saya sangat bangga dengan pencapaian peserta. Respons positif dari video mereka menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak yang nyata. Saya berharap ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk terus berkreasi dan memanfaatkan peluang yang ada,” ucap Adelia.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat memotivasi peserta untuk lebih aktif di media sosial dan meningkatkan keterampilan mereka dalam personal branding.
Melalui pengetahuan yang diperoleh, diharapkan dapat lebih efektif dalam mempromosikan diri dan karya di media digital.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat desa dengan keterampilan yang relevan di dunia digital yang terus berkembang. (*)