VIRALS.CO.ID – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Nabillah Theodora Aurelia Avanti dari program studi Teknologi Pangan, melaksanakan program kerja berupa pelatihan pemanfaatan limbah dapur menjadi biopori pot sederhana kepada ibu-ibu PKK di Dusun Nglebak, Desa Munggur, Kecamanatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan memberi pengetahuan kepada warga Dusun Nglebak, Desa Munggur tentang cara pemanfaatan limbah dapur dengan membuat biopori pot sederhana.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah bagi masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah.
Sampah organik dapur, seperti kulit buah dan sisa-sisa sayur umumnya hanya dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan lebih lanjut lagi.
Padahal, limbah dapur tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai penyubur tanaman dalam pot yang sering disebut biopori pot.
Alat alat yang dibutuhkan dalam pembuatan biopori pot juga sangat sederhana dan mudah ditemukan, diantaranya botol bekas, silet, media tanam siap pakai, dan limbah dapur.
Biopori pot sendiri memiliki manfaat dalam meningkatkan daya serap air pada tanah, menyuburkan tanah dengan sampah organik yang terurai, dan mencegah genangan pada pot saat menyiram tanaman serta memudahkan air untuk sampai dan merata ke akar tanaman.
Ketua Kader PKK Dusun Nglebak, Sukarsih, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat dan ilmu yang diberikan menambah pengetahuan walaupun waktu pelaksanaan pelatihan ini cukup singkat.
“Biasanya sampah dapur hanya dibuang begitu saja tanpa tidak terpikir untuk dimanfaatkan lebih lanjut,” tuturnya dalam keterangannya, Minggu (11/8/2024)..
“Ayo Ibu-Ibu didengarkan, ini ilmu yang didapat dalam perkuliahan selama 3 tahun disampaikan disini dalam waktu yang singkat,” ujarnya.
“Ilmu yang diberikan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan ibu-ibu disini. Walaupun waktunya singkat, tapi ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan bisa diterapkan oleh ibu-ibu yang hadir,” tambahnya.
Kegiatan pelatihan diawali dengan pengenalan dan penjelasan mengenai biopori pot sederhana, dilanjutkan dengan praktik pembuatan, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi. (*)