VIRALS.CO.ID – Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat di Desa Munggur.
Dalam proses penanaman padi, para petani mengandalkan penggunaan pupuk dan pestisida untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Namun, kedua bahan ini memerlukan biaya yang cukup besar dan dapat memberikan dampak negatif pada hasil panen serta adanya pemberlakuan pembatasan bagi petani dalam membeli pupuk.
Hal ini terjadi karena para petani di Desa Munggur masih mengandalkan pupuk dan pestisida kimia.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN Undip, yaitu Nur Annisa Oktaviana dari jurusan kimia melakukan inovasi dengan menciptakan pupuk organik yang bertujuan untuk mengurangi biaya produksi petani.
“Pupuk organik ini dibuat dari sekam padi dan daun jati kering, yang merupakan limbah pertanian dan dapat diperoleh secara gratis setelah panen padi,” jelas Nur dalam keterangannya Minggu (11/8/2024).
Selain itu, banyak sampah (daun jati kering) yang bertaburan begitu saja sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Pupuk organik dari limbah sekam padi dan daun jati kering mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi tanaman, seperti Fe, Ca, Mg, K, P, N yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman.
“Selain itu, pupuk organik dari sekam padi dan daun jati dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan menyediakan nutrisi secara lebih efisien kepada tanaman serta lebih ramah lingkungan,” ucapnya.
Oleh karena itu, sekam padi dan daun jati kering bisa diolah menjadi pupuk organik yang berasal dari tanaman dan untuk tanaman itu sendiri.
Pembuatan pupuk organik dari limbah sekam padi dan daun jati kering cukup mudah dan sederhana, yaitu dengan mencampurkan limbah organik (sekam padi dan daun jati kering) dengan molase dan air.
Kemudian diaduk hingga merata dan dimasukkan ke dalam karung supaya lembab serta tidak boleh terpapar sinar matahari.
Setelah itu, tunggu hingga 2 minggu ke depan.
Apabila pupuk orgsnik tidak menimbulkan bau tak sedap berarti pupuk organik berhasil dan bisa di pakai jika sudah 2 minggu ke depan.
“Pengaplikasiannya dari pupuk organik ini juga mudah, cukup dicampur dengan tanah atau di letakkan di sekitar tanaman,” tambahnya.
Dari hasil demostrasi pembuatan pupuk organik pada tanggal 20 Juli 2024 banyak dari ibu ibu PKK yang aktif serta antusias untuk mengikuti kegiatan pembuatan pupuk organik ini.
Mahasiswa KKN berharap dengan adanya program pembuatan pupuk organik dari limbah sekam padi dan daun jati kering, petani atau ibu ibu bisa lebih terinspirasi bijak dalam mengolah limbah tersebut menjadi suatu produk yang lebih berguna dan bermanfaat dari pada dibakar begitu saja. (*)