VIRALS.CO.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) TIM II Tahun 2023/2024, Intan Swastika Sari membuat program Pemetaan Administrasi Desa, di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Tema ini dipilih karena desa Rowoyoso memiliki 27 RT, 10 RW, dan 3 dukuh, namun tidak terdapat informasi mengenai peta administrasi batas wilayah letak RT, RW, Dukuh, sehingga kurangnya informasi untuk masyarakat Desa Rowoyoso maupun masyarakat luar daerah.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di tingkat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) telah berhasil menyusun peta administrasi Desa Rowoyoso secara detail.
“Peta ini tidak hanya mencakup batas-batas desa secara keseluruhan, namun juga mengidentifikasi secara rinci setiap RT, RW, dan dukuh yang ada di dalamnya,” kata Intan, dalam keterangannya Sabtu (17/8/2024).
Peta ini diharapkan dapat menjadi rujukan penting dalam perencanaan pembangunan dan pelayanan publik di desa tersebut.
Kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
“Dengan adanya peta administrasi yang akurat, pemerintah desa dapat lebih mudah mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di wilayahnya,” ujar dia.
Peta ini akan menjadi pedoman penting dalam menjalankan pemerintahan desa.
Data ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mempercepat pembangunan desa.
Tantangan dan Inovasi
Proses pembuatan peta administrasi Desa Rowoyoso tidaklah mudah.
Mahasiswa KKN Undip harus melakukan survei lapangan, mengumpulkan data, dan mengolah data tersebut menjadi peta yang informatif.
Namun, dengan semangat dan dukungan dari perangkat desa rowoyoso, akhirnya peta tersebut dapat diselesaikan.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP adalah dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
“Teknologi ini memungkinkan data spasial yang terkumpul disajikan dalam bentuk peta digital yang interaktif,” jelas dia.
Dengan demikian, peta dapat diakses dan diperbarui secara berkala.
Diharapkan peta administrasi Desa Rowoyoso yang telah dibuat ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain.
“Peta ini tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah desa, tetapi juga bagi masyarakat secara luas. Dengan adanya data yang akurat, masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa,”tutupnya. (*)
