viral Regional

Viral! Aksi Bullying di Sekolah, Anak SD Dipaksa Telan Roti Berisi Duri

Viral! Aksi Bullying di Sekolah, Anak SD Dipaksa Telan Roti Berisi Duri. (Instagram @elyandaa_)

VIRALS.CO.ID – Seorang siswi kelas IV SD menjadi korban perundungan di sekolahnya.

Ia dipaksa oleh teman-temannya untuk memakan roti yang berisi duri.

Kasus ini mendapat perhatian luas dan menjadi viral setelah seorang perawat, Elyanda Fitria, membagikannya di media sosial instagram @elyandaa_.

Anak perempuan tersebut mengalami kesulitan karena duri dari roti tersebut tersangkut di tenggorokannya.

Elyanda membagikan video proses penanganan medis di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, yang menunjukkan bagaimana duri tersebut berhasil dikeluarkan dari tenggorokan anak itu.

Menurut Elyanda, siswi kelas 4 SD tersebut dipaksa memakan roti yang di dalamnya terdapat duri atau semacam tusuk gigi plastik, yang dimasukkan oleh temannya sebagai bagian dari “lelucon”.

“Pasien hari ini adalah anak kecil yang diisengi temannya dengan memasukkan duri atau semacam lidi plastik ke dalam roti, katanya untuk ‘prank’,” tulis Elyanda dalam unggahannya, yang dikutip pada Selasa (3/9/2024).

Elyanda mengaku sangat marah dengan tindakan perundungan ini, terutama ketika ada yang mencoba menganggapnya sebagai hal yang biasa.

“Kasus bullying semakin marak akhir-akhir ini. Saya benar-benar benci terhadap pelaku dan orang-orang yang menormalisasi tindakan semacam ini,” tambahnya.

Elyanda juga mengungkapkan tantangan yang dihadapinya saat mengeluarkan duri dari tenggorokan anak tersebut, karena posisinya yang hampir masuk ke ujung tenggorokan dan melintang.

Ditambah lagi, korban terus-menerus menangis karena rasa sakit yang dialaminya.

“Durinya hampir masuk ke ujung tenggorokan dengan posisi melintang,” jelasnya dalam keterangan video.

Untungnya, anak perempuan tersebut bersedia bekerja sama selama proses penanganan, sehingga duri dalam roti itu akhirnya berhasil dikeluarkan oleh perawat.

“Tentu sakit sekali bagi anak ini, tapi dia tetap kooperatif. Awalnya dia terus menangis, tapi setelah dibujuk dengan baik, durinya berhasil dikeluarkan,” ujarnya.

Elyanda kembali menekankan rasa tidak sukanya terhadap aksi perundungan yang sering terjadi di sekolah.

“Benar-benar saya sangat benci kepada pelaku dan semua orang yang menormalisasi tindakan seperti ini,” tegas Elyanda.

Sebagai orang tua, penting untuk melindungi anak dari kasus perundungan yang semakin sering terjadi. Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang untuk perkembangan mereka. (*)

Exit mobile version