viral Regional

Bupati Jepara Fokus Bangun Desa, Siapkan Transportasi Gratis untuk Warga

Bupati Jepara, Witiarso Utomo saat mendengarkan pemaparan dari delapan kepala desa dalam rangkaian Lomba Desa 2025 yang digelar di ruang kerjanya. (Dokumentasi Pemkab Jepara)

VIRALS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Jepara menempatkan pembangunan desa sebagai landasan utama dalam upaya memajukan wilayah yang dikenal luas dengan seni ukirnya.

Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, atau yang akrab disapa Mas Wiwit, menyatakan bahwa kekuatan desa menjadi penentu masa depan Jepara. Konsep ini menjadi panduan utama dalam visi kepemimpinannya selama lima tahun.

Salah satu program unggulan yang digaungkan, yakni “Bupati Ngantor di Desa,” bertujuan mendorong pertumbuhan dari tingkat pemerintahan terkecil.

“Desa yang kuat adalah fondasi bagi kabupaten yang mandiri dan kompetitif,” tegas Mas Wiwit saat acara presentasi desa di ruang kerjanya, Kamis (24/4/2025).

Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinsospermasdes Jepara, Edy Marwoto, serta delapan desa yang memaparkan program dan inovasi mereka: Banjaragung, Nalumsari, Rengging, Lebak, Karanggondang, Ngabul, Bantrung, dan Kelet.

Tiap desa diberikan waktu sepuluh menit untuk menyampaikan ide serta pencapaian mereka berdasarkan indikator tata kelola pemerintahan, wilayah, sosial, serta inovasi digital.

Mas Wiwit memberikan apresiasi atas semangat para kepala desa yang dinilainya sangat strategis dalam mendorong pembangunan dari akar rumput.

“Jika desa sudah tertata dengan baik, kabupaten akan mengikuti dengan sendirinya,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa arah pembangunan tahun mendatang akan lebih difokuskan pada sektor pariwisata dan UMKM berbasis potensi lokal, didukung oleh insentif dari hadiah lomba desa.

Di samping itu, pemerintah daerah tengah merancang program kunjungan antar-desa lengkap dengan fasilitas transportasi gratis.

Program ini akan difinalisasi menjelang pembahasan anggaran 2026.

“Kalau anggaran belum memungkinkan beli bus, kita bisa sewa. Yang penting masyarakat bisa saling mengenal potensi desa lain,” tambahnya.

Untuk mendukung pendanaan program tersebut, Mas Wiwit menyebut telah mengajukan bantuan CSR ke berbagai perusahaan, salah satunya ke PGN dengan nilai Rp3 miliar dan sudah disetujui sebesar Rp2 miliar.

“Semua ide dari desa akan kami fasilitasi selama mendukung arah pembangunan daerah,” tegasnya.

Ia juga memaparkan rencana membentuk klaster pengembangan berbasis kearifan lokal sebagai langkah integrasi pembangunan desa.

Sementara itu, Kepala Dinsospermasdes Edy Marwoto menjelaskan bahwa presentasi desa kali ini merupakan inovasi khas Jepara, yang bertujuan membekali para kepala desa agar siap tampil di tingkat provinsi dan nasional.

Delapan desa yang tampil merupakan peserta dengan nilai evaluasi administratif tertinggi dari tingkat kecamatan. Meski hadiah tahun ini turun dari Rp1 miliar menjadi Rp500 juta, antusiasme peserta tetap tinggi.

“Kami akan segera merampungkan penilaian dan mengumumkan pemenang. Desa terbaik akan kita siapkan mewakili Jepara di ajang provinsi,” ujarnya. (*)

Exit mobile version